Langsung ke konten utama

Postingan

Review Nmax

3 tahun saya memakai Nmax non Abs 2017. Baru sekarang saya bisa merasakan Nmax sebenarnya, setelah dipakai touring jakarta Jogja sejauh hampair 1.100 km. Hasil yang didapat dapat mengungkap sisi Plus dan Minus Plus 1. Posisi mengemudi yang nyaman, jarak kaki yang bisa slonjoran, posisi stang yang pas dan jok yang nyaman 2. Tenaga yang berlimpah dijalan lurus maupun nanjak 3. Enak dibawa nikung dan selap selip (setelah ganti ban Michelin, ban sebelumnya licin) 4. Pengereman pakem ( setelah ganti ban Michelin, ban sebelumnya gampang selip kalau panic break) 5. Konsumsi BBM yang irit. Didapat angka 1 liter pertalite untuk 50.7 Km ( 1/50.7) untuk rute Jakarta Jogja Jakarta 6. Bagasi dibawah jok yang luas, hingga gampang membawa barang 7. Alhamdulillah sudah 25.000 km belum kehilangan performa. Minus 1. Suspensi yang keras. Kalau jalan jauh badan dan tangan berasa pegelnya. Getarannya membuat plat nomor hilang dan baut pada kendur akibat getaran 2. Ban bawaan cendrung
Postingan terbaru

Perjalanan Nmax Solo Touring Jakarta Jogja 2020 bagian III

Puas istirahat. Saatnya menyusun rencana pulang ke Jakarta.  Rute diambil tetap melalui jalur utara. Namun merubah tempat singgah yaitu semarang di hilangkan dari tujuan. Dari Jogja, magelang langsung menuju Pekalongan, lumayan menghemat jarak dan waktu tempuh Sebelum berangkat, cek dan ricek motor perlu dilakukan. Ternyata plat nomor hilang.. sepertinya jatuh dijalan, daripada ditilang maka pergilah saya ke samsat Jogja untuk membuat plat nomor. Ternyata ga bisa dilakukan dengan berbagai alasan. Selanjutnya saya disarankan untuk membuat plat nomor dipinggir jalan Tentara Pelajar yang berada didepan samsat. Relief Tentara Pelajar Selesai buat nomor lanjut sarapan pagi dijalan Malioboro. Bismillah Perjalanan pulang dimulai. Selamat tinggal Jogjakarta insyaallah kita bertemu lagi Bismillah brangkat pulang Perjalanan pulang dari magelang menuju Pekalongan disuguhkan pemandangan alam yang luar biasa jalan kecil berbelok-belok menambah tantangan tersendiri. Jalan

Perjalanan nmax Solo Touring Jakarta Jogja 2020 bagian II

Perjalanan Ke Yogyakarta 7 Februari 2020 menuju perjalanan sudah selesai. Bismillah. Berangkat dari rumah pukul 4 pagi menuju pemberhentian pertama adalah kantor di Bekasi untuk sholat subuh dan isi BBM. Sesuai dengan jadwal dan rute yang telah dipersiapkan berangkat dari kantor pukul 5. Perjuangan melelahkan melewati jalur industri yang padat oleh kendaraan dan akhirnya selesai.  Setelah 2 jam, lanjut istirahat pukul 7 pagi daerah Ciasem kabupaten Subang untuk lurusin kaki dan isi perut. Untuk mengurangi kantuk saya sengaja diet karbo. Sepotong roti dan sebotol air mineral rasanya cukup. Isi BBM selanjutnya di spbu Winong Cirebon dsenilai 31.500 sekalian mendinginkan pantat yang sudah mulai panas. Saat itu pukul menunjukan jam 9.31. Melepas lelah di daerah Sogom Badan sudah mulai merasa lelah. Istirahat Makan siang pukul 11.30 setelah  lanjut terus hingga pemberhentian berikutnya di spbu 44.53120. Pukul  is14.Ajibarang30i BBM sambil ngopi Istirahat di Sp

Perjalanan nmax Solo Touring Jakarta Jogja 2020 bagian I

Sudah lama saya tidak menulis, hitungan tahun sudah. Kali ini saya kembali menulis dengan pengalaman yang menurut saya menantang, mungkin bagi sebagian orang hal yang biasa. Dengan mengucapkan Bismillah, in sya Allah saya akan melakukan perjalanan menuju jogja seorang diri ditemani motor kesayangan Nmax 2017. Rencana ini sudah lama disusun semenjak Nmax dibeli, keinginan untuk touring pun terbesik. Apa daya dan upaya hanya Allah yang maha pemberi keputusan. Persiapan perjalanan kali ini disusun dengan waktu yang sempit dan tetap mengutamakan keselamatan Dimulai dari rumah bilangan Utan Kayu, Jogja, Semarang, kembali ke rumah Utan kayu dengan jarak tempuh 1.128 Km. In sya Allah berangkat Jumat kembali sampai di rumah ahad sore. Persiapan motor dimulai dari ganti ban. Menggunakan Michellin pilot ukuran 140 belakang dan Michellin pilot ukuran 120 untuk depan Sebelum ban, Rem depan belakang  juga sudah ganti. Untuk keperluan pendukung navigasi dan komunikasi saya pakai dud

Review Ford Everest Tdci 2010

Kali ini saya menceritakan pengalaman memakai dan menggunakan Ford Everest Tdci 2010 manual. Mobil ini saya beli bekas awal 2013 di showroom teman, kondisi yang saya dapat sih sangat segar. Jok berbalut kulit asli yang masih mulus. Sound system asli bawaan ford  dengan Tv dan Dvd disertai headrest monitor ditambah dengan sensor dan kamera mundur.  Mungkin saya merasa beruntung, mobil yang saya dapatkan dalam keadaan sangat bersih. Bayangkan saja kolong juga mesin sangat bersih. Bahkan baut dan logam di bawah body saja masih berwarna kuning. Ternyata si empunya dulu sangat telaten dalam hal perawatan. Bon dan faktur perawatan masih rapi tersimpan. Bahkan bon cuci dan bon parfum pun ada. Merawat Ford Everest memang sangat gampang. Sampai saat ini saya belum pernah mengalami kerusakan. Paling cuma perawatan rutin yang musti saya lakukan. Mungkin itulah kelebihan mobil ini, gampang perawatan dan tidak gampang rusak. Kelebihan Ford Everest ini dibandigkan dengan Everest saya sebelumnya adal

Pengalaman pakai Nissan Serena

Musim liburan telah tiba, berlibur keluar kota menggunakan pesawat itu sudah biasa. Coba ganti pengalaman dengan menggunakan kendraan pribadi, tidak ada salahnya. Bahkan mendapatkan pengalaman yang lebih melekat dihati, itu menurut saya lho.. Dari mobilkukeren Nissan serena.. Hmmmm.. Rasanya cocok untuk menemani perjalanan darat yang mengasyikan. Terlebih dia menggunakan kapten seat, jok yang berhadapan menambah ke akraban dan mengurangi rasa lelah perjalanan. Di sini saya tidak mempromosikan produknya Atpm NMI, cuma berbagi aja. Pengalaman saya menggunakan Nissan Serena Ct Aotomatic lansiran 2005 ini cukup menarik. Mobil bekas ini saya beli seharga Rp 148 juta. Cukup baik, karena pemilik sebelumnya selalu merawat di bengkel resmi. Melakukan perjalanan dengan mobil ini cukup menyenangkan, anak anak pun betah berlama lama di mobil dengan perjalanan lebih dari 8 jam. Mungkin juga karena saya memberikan perangkat hiburan dvd sehingga mereka tidak bosan di perjalanannya. Suspensi nya

REVIEW FORD EVEREST TURBO DIESEL AUTOMATIC

"Gagah, keren juga nih" begitu kesan saya pertama kali melihat mobil ini di showroom mobil bekas di WTC mangga dua. Ford Everest tahun 2004 turbo diesel Automatic. Saya beli sekitar tahun 2009. Setelah terjadi tawar menawar yang cukup alot akhirnya ini mobil saya tebus seharga Rp 149 juta. Pertama kali mengemudikanya memang agak kaku, mungkin karena saya biasa mengemudikan mobil kecil. panjangnya saja mendekati 5m..! wow.. Tentu saja keuntungan yang di dapat seperti: kabin yang luas dan jarak antara jok lumayan lebar. Lumayan anak anak pasti senang tidak berdesak desakan. Mobil yang berbasis Ranger ini menggunakan mesin diesel yang cukup kuat, perjalanan dari jakarta bandung melewati tol cipularang bukan halangan, bahkan tidak pernah kehabisan napas. Dengan suspensi yang empuk anak anak pun terlelap tidurnya. Kenyamanan mobil ini terasa lengkap, seperti AC menyeluruh sampai jok ke tiga. saya memasang tirai seharga Rp 350ribu. Sarung jok asli juga saya ganti dengan MB